Rabu, 22-01-2025
  • Selamat Datang Di Website Resmi MI Darul Khairat Banjarmasin

Membangun Keteladanan Guru Melalui Nilai-Nilai Profetik Rasulullah SAW di Era Digital

Diterbitkan :

Pendahuluan

Keteladanan moral merupakan aspek yang sangat penting dalam dunia pendidikan, terutama di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul Khairat Banjarmasin. Dalam membentuk generasi yang berkarakter dan bermoral, peran guru sebagai teladan sangatlah vital. Rasulullah SAW, sebagai uswatun hasanah (teladan yang baik), adalah contoh terbaik bagi setiap pendidik. Nilai-nilai profetik yang dimiliki beliau dapat dijadikan panduan dalam membangun karakter siswa di era digital yang penuh tantangan.

Peran Rasulullah SAW Sebagai Teladan bagi Pendidik

Rasulullah SAW tidak hanya diakui sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai pendidik yang berhasil mencetak generasi unggul. QS Al-Ahzab ayat 21 menegaskan bahwa Rasulullah adalah teladan yang sempurna, bukan hanya dalam aspek keagamaan tetapi juga dalam mendidik. Rasulullah mampu merubah masyarakat Arab yang awalnya memiliki banyak kebiasaan buruk menjadi umat yang beradab, taat, dan disiplin. Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari keteladanan yang beliau tunjukkan dalam sikap, perilaku, dan cara mendidik.

Sebagai seorang pendidik, Rasulullah SAW memiliki sifat-sifat profetik yang relevan dalam konteks pendidikan saat ini, seperti siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathanah (cerdas). Sifat-sifat ini memberikan landasan yang kokoh bagi setiap guru untuk menjadi teladan yang baik di hadapan siswa.

Mengaplikasikan Nilai-Nilai Profetik di Era Digital

  1. Kejujuran (Siddiq) dalam Pembelajaran Online
    Di era digital, kejujuran menjadi landasan utama dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu mencontohkan kejujuran, terutama dalam memanfaatkan teknologi. Misalnya, ketika memberi penilaian melalui platform digital, guru perlu menegakkan integritas akademik agar siswa memahami pentingnya kejujuran dalam belajar.
  2. Amanah dalam Mengelola Teknologi Pendidikan
    Seorang guru yang amanah harus memastikan bahwa teknologi yang digunakan dalam pembelajaran tidak disalahgunakan. Di MIS Darul Khairat, penting untuk memastikan bahwa penggunaan perangkat digital, seperti komputer atau aplikasi pembelajaran, selalu diawasi dan dipergunakan untuk keperluan belajar secara bijak.
  3. Kecerdasan dalam Menggunakan Media Digital (Fathanah)
    Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang cerdas, mampu memecahkan masalah dengan cara yang bijaksana. Di era digital, seorang guru harus mampu memanfaatkan media pembelajaran online dengan efektif, memilih platform dan metode yang paling sesuai untuk meningkatkan pemahaman siswa. Guru harus memahami perkembangan teknologi agar bisa menyusun strategi pembelajaran yang inovatif dan interaktif.
  4. Menyampaikan Kebenaran (Tabligh) di Dunia Digital
    Guru sebagai penyampai kebenaran harus tetap konsisten, baik dalam dunia nyata maupun maya. Media digital sering menjadi tempat penyebaran informasi yang salah atau hoaks. Oleh karena itu, guru harus menjadi filter yang dapat memilah informasi yang benar sebelum disampaikan kepada siswa. Hal ini penting untuk menjaga kredibilitas guru dan mencegah siswa terpengaruh oleh informasi yang tidak valid.

Tantangan di Era Digital dan Solusinya

Era digital tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga tantangan. Salah satu tantangan utama adalah perbedaan antara kemampuan teknologi guru dan siswa. Banyak siswa yang lebih mahir menggunakan teknologi dibandingkan guru, sehingga terjadi ketimpangan dalam proses belajar mengajar. Untuk mengatasi tantangan ini, guru harus terus meningkatkan kompetensinya dalam teknologi informasi, sehingga mampu memanfaatkan e-learning dan alat-alat digital lain untuk mendukung pembelajaran.

Selain itu, arus informasi yang cepat dan tidak terbatas melalui internet dapat mempengaruhi moral siswa jika tidak diawasi dengan baik. Guru harus mampu membimbing siswa dalam menggunakan internet secara positif dan produktif. Melalui pembiasaan nilai-nilai moral yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, guru dapat mengarahkan siswa untuk lebih bijak dalam menyikapi perkembangan teknologi.

Kesimpulan

Rasulullah SAW adalah teladan sempurna bagi setiap pendidik, termasuk di lingkungan MIS Darul Khairat Banjarmasin. Dengan mengaplikasikan nilai-nilai profetik seperti kejujuran, amanah, kecerdasan, dan kemampuan menyampaikan kebenaran, guru dapat membangun karakter siswa yang kuat di era digital. Tantangan yang muncul dari kemajuan teknologi harus dihadapi dengan kesiapan guru untuk terus belajar dan mengembangkan diri, sehingga mereka mampu menjadi contoh dan pemimpin bagi generasi digital yang berkarakter dan bermoral.

Referensi

Huda, S. N., & Afrina, F. (2020). Rasulullah Sebagai Role Model Bagi Pendidik (Kajian terhadap Al-Qur’an Surah Al-Ahzab Ayat 21). Fitrah: Journal of Islamic Education, 1 (1), 72-88.

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan