Pendahuluan
Kurikulum Merdeka, yang pertama kali diluncurkan pada Februari 2022 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), membawa angin segar bagi dunia pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menekankan pada materi esensial serta pengembangan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila. Pada tahun 2023, Kurikulum Merdeka diterapkan secara nasional di lebih dari 80% sekolah di Indonesia, mencakup semua jenjang pendidikan.
Bagi para pendidik, memahami istilah-istilah yang ada dalam Kurikulum Merdeka sangatlah penting agar pelaksanaannya berjalan efektif. Artikel ini akan mengulas berbagai istilah yang wajib diketahui oleh pengajar untuk mendukung implementasi kurikulum ini.
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi inti yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap fase pendidikan. CP disusun dalam bentuk narasi yang mencakup lingkup materi dan keterampilan yang diharapkan pada setiap fase perkembangan.
Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, CP terdiri dari enam fase, yaitu fase A hingga fase F, dengan pembagian sebagai berikut:
CP berfungsi sebagai panduan bagi guru untuk mengarahkan proses pembelajaran, sehingga setiap murid dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan di akhir fase.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis dalam setiap fase pembelajaran. ATP menjadi panduan bagi guru dan peserta didik untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase.
Pemerintah menyediakan beberapa contoh ATP yang bisa digunakan langsung atau dimodifikasi sesuai kebutuhan. Setiap sekolah juga diberikan kebebasan untuk menyusun ATP mereka sendiri, dengan mempertimbangkan konteks lokal dan karakteristik peserta didik.
Modul Ajar (MA) merupakan perangkat pembelajaran yang berfungsi sebagai panduan pelaksanaan proses belajar-mengajar. MA dirancang untuk membantu guru dalam mencapai Capaian Pembelajaran dan dapat dipadankan dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Modul ini lebih lengkap dibandingkan RPP tradisional karena mencakup tujuan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan belajar, media yang digunakan, asesmen, dan referensi belajar lainnya.
Satuan pendidikan bisa menggunakan modul ajar yang disediakan oleh pemerintah atau mengembangkan sendiri sesuai dengan karakteristik murid dan kebutuhan sekolah.
Profil Pelajar Pancasila adalah konsep pengembangan karakter yang diusung dalam Kurikulum Merdeka. Karakter ini mengacu pada nilai-nilai luhur Pancasila, yang diharapkan dapat dimiliki oleh setiap peserta didik. Ada enam elemen utama dalam Profil Pelajar Pancasila:
Profil Pelajar Pancasila bukan hanya dibangun melalui kegiatan akademis, tetapi juga dalam keseharian siswa melalui budaya sekolah, kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Jika pada Kurikulum 2013 dikenal istilah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka pada Kurikulum Merdeka istilah ini digantikan oleh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). KKTP adalah indikator yang digunakan untuk mengukur sejauh mana peserta didik telah mencapai kompetensi yang ditargetkan dalam tujuan pembelajaran.
KKTP juga digunakan untuk refleksi proses pembelajaran dan sebagai alat evaluasi bagi guru untuk memberikan tindak lanjut yang tepat pada peserta didik yang memerlukan bantuan lebih lanjut.
Pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) adalah salah satu inovasi dalam Kurikulum Merdeka yang bertujuan memastikan setiap peserta didik belajar sesuai dengan tingkat kesiapan dan kompetensi mereka, bukan hanya berdasarkan kelas atau usia. Dengan pendekatan ini, guru bisa menyesuaikan materi dan metode pembelajaran agar siswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal sesuai dengan kebutuhan mereka.
TaRL sangat bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi dasar, terutama di kelas-kelas awal.
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) merupakan perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh setiap satuan pendidikan. KOSP adalah kurikulum yang dikembangkan secara mandiri oleh sekolah berdasarkan panduan dari pemerintah, mirip dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam kurikulum sebelumnya.
KOSP memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk menyusun dan menyesuaikan kurikulum berdasarkan kondisi lokal, potensi daerah, serta kebutuhan peserta didik. KOSP menjadi dasar pelaksanaan pendidikan yang disesuaikan dengan visi, misi, dan kondisi masing-masing satuan pendidikan.
Kesimpulan
Penerapan Kurikulum Merdeka membawa banyak istilah baru yang perlu dipahami dan diimplementasikan dengan baik oleh para pengajar. Mulai dari Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), hingga konsep Teaching at the Right Level (TaRL), semua istilah ini memiliki peran penting dalam memastikan keberhasilan Kurikulum Merdeka. Dengan pemahaman yang baik terhadap istilah-istilah ini, para guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan kompetensi siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Implementasi Kurikulum Merdeka adalah langkah signifikan dalam membawa pendidikan Indonesia menuju kualitas yang lebih baik, di mana siswa bukan hanya mengejar nilai akademis, tetapi juga dibekali dengan karakter kuat dan keterampilan hidup yang relevan untuk masa depan.
Referensi :
AdminWeb. (2023, October 18). Istilah-istilah dalam Kurikulum Merdeka yang wajib diketahui pengajar
Beri Komentar